Orang Tua Siswa Mendukung Penuh Program Sekolah MI Asy Syuhada Duri 

Duri,”matahukum.id – Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Duri, yang dikelola oleh Pondok Pesantren Yayasan Asy Syuhada Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis, beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Senin 03 februari 2025 telah melaksanakan rapat pertemuan antara Komite Sekolah bersama orang tua siswa dan majelis guru serta pengurus Ponpes tersebut.

Yang pada intinya ditemukan kesepatan untuk melaksanakan kegiatan perpisahan siswa dan seluruh para orang tua siswa juga mendukung sepenuhnya kegiatan program-program sekolah.

Namun sebelum dilaksanakan rapat pertemuan untuk menentukan anggaran perpisahan siswa, sejumlah orang tua siswa mengadakan pertemuan dengan pihak komite sekolah Madrasah Ibtidaiyah (M.I) Ponpoes Asy Syuhada untuk tujuan dilaksanakan perpisahan.

Setelah dilaksanakannya rapat bersama orang tua siswa tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Yayasan Asy Syuhada Duri, Drs. Jamaluddin yang didampingi Komite Sekolah Dosma, SPd.I dan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiya (MI) Nefrita S.Ag kepada media ini menyampaikan, Dalam pertemuan rapat bersama bahwa, adanya beberapa orang wali murid yang memohon agar biaya administrasi sekolah bisa dikurangi seratus ribu, dari awalnya yang sudah ditentukan sebesar Rp 1.560.000,- menjadi Rp 1.460.000.

Hal itu langsung di setujui oleh Pihak sekolah MI Asy Syuhada, mengingat karena ekonomi masyarakat di zaman sekarang ini sedang mengalami kesulitan.

Adapun issue yang berkembang di luar sekolah itu adalah sebuah issue yang miscommunication sehingga menyebar di kalangan masyarakat bahwa adanya dugaan pungutan liar di sekolah MI ASy Syuhada dan sehingga menyinggung pengelolaan penggunaan dana BOS yang di terima oleh pihak sekolah, hal itu setelah kita coba klarifikasi kepada beberapa orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya, ternyata hal tersebut miskomunikasi,”tegasnya.

“Jika dikaitkan dengan bantuan Dana BOS tentunya pihak sekolah tidak berani menyentuhnya anggaran tersebut, apalagi untuk kegiatan perpisahan siswa kelas akhir sekolah, karena Dana BOS yang diterima oleh pihak sekolahpun juga belum mencukupi untuk kegiatan-kegiatan wajib yang dibutuhkan oleh siswa itu sendiri,”tambahnya.

Disisi lain” Salah satu Tim Investigasi LSM. KPH-PL Dafri Effendi berdasarkan temuannya di lapangan mengatakan, kami menemukan fakta dilapangan bahwasanya, sekolah Madrasah Ibtidaiyah (M.I) dibawah Yayasan Asy Syuhada masih sangat membutuhkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah pusat maupun daerah.

Mengingat semua tegana pendidik guru bukanlah bersatatus ASN/PNS, Namunpun mereka memiliki begitu besar tanggung jawabnya yang harus mereka pikul untuk mendidik generasi bangsa ini.

Apalagi mereka para siswa masih anak-anak pada pendidikan dasar, namun para majelis guru begitu sabar dalam mendidik siswa terhadap pelajaran-pelajaran Dasar kemanusiaan, tentang agama, Budi pekerti serta akhlak mulia demi menuju generasi emas yang berbakti kepada bangsa dan negara.(mir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *