MATAHUKUM.ID/Rohil–Kasus dugaan penganiayaan terhadap anak di kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau yang terjadi di SD Negeri 001 Sungai Besar, Kecamatan Pekaitan, mencuat ke publik dan mendapat sorotan serius dari sejumlah pihak. Rabu (05/02/2024).
Bagaimana tidak, peristiwa dugaan penganiayaan terhadap anak masih dibawah umur yang terjadi di SD Negeri 001, Sungai Besar-Pekaitan pada 27 September 2024 lalu pernah di laporkan ke pihak Kepolisian resor rokan hilir Polsek Bangko Polres Rohil hingga saat ini belum ada kepastian hukum.
Demikian hal itu disampaikan Ahmadi selaku ayah dari bapak si anak yang menjadi korban dugaan pemukulan yang terjadi disekolah SD Negeri 001 Sungai Besar.
“Yang dipukul itu cucu saya pak, masih duduk di sekolah kelas 5 SD, baju nya sampai koyak, dari kecil saya rawat dan saya sekolahkan, hal ini sudah saya laporkan kepada pihak kepolisian Polsek Bangko, namun hingga saat ini saya belum tahu tindaklanjut kasus tersebut berjalan dimana, kami minta kepastian hukum pak,” Kata Ahamadi meneteskan airmata.
Pria kelahiran 1977 itu turut menyampaikan sejak peristiwa tersebut dirinya hingga sampai saat ini masih mengalami sedih dan kecewa terhadap proses hukum yang belum ada kepastian dalam menangani kasus tersebut.
“Saya sedih pak, cucu saya itu anak yatim, dari kecil saya rawat, saya khawatir cucu saya ini kenal mentalnya dan trauma,” Ujar Ahmadi.
Diakhir pernyataannya, Ahmadi ikut menyampaikan peristiwa tersebut juga telah diketahui oleh pihak sekolah SD Negeri 001 Sungai Besar, Kecamatan Pekaitan dengan surat pernyataan dari pihak sekolah terkait dengan kesaksian dari sejumlah guru sekolah.
Sementara disisi lain, kasus dugaan kekerasan terhadap anak di sekolah SD Negeri 001 Sungai Besar, Kecamatan Pekaitan, ikut disorot oleh Komisi Perlindungan Anak (Komnas-PA) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau.
” Kasus ini juga sudah diberitahu kepada Komnas PA Rohil Rohil, semoga dalam waktu dekat akan menemukan titik terang dalam penanganan kasus tersebut,” Pungkasnya.
(Redaksi
Editor: Redaksi