MATAHUKUM.ID/Bagansiapiapi– Seorang gadis asal Bagansiapiapi mengalami depresi, diduga akibat mengalami penyiksaan dari pacarnya berinisial Ah. Ft, inisial sang gadis sebelumnya bekerja di karaoke SY setelah di ajak oleh temannya Ta.
Selama bekerja, Ft dan beberapa teman teman karyawan lainnya di tempatkan di mess di area karaoke SY. Namun setelah bekerja sekitar 3 (Tiga) bulan, pihak keluarga menjemput Ft dari mess tersebut setelah mendapat telepon selular dari salah seorang teman Ft yakni Ek, bahwa Ft mengalami sakit dan beberapa teman Ft memberitahukan ke pihak keluarga nya bahwa Ft akan mereka bawa berobat kampung ke Tanah Merah, sekitar 1 (Satu) jam dari Bagansapiapi.
Namun sesampainya pihak keluarga Ft ke mess mereka mendapat ancaman dari teman teman satu kerja lainnya untuk tidak membawa Ft ke luar dari mess. “Saya diancam oleh beberapa teman Ft lainnya untuk tidak membawa Ft keluar dari mess, namun kami dari pihak meluarga tetap membawa Ft ke rumah mereka yang berada di Kelurahan Bagan Barat, Bagansiapiapi, Kecamataan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, karena melihat kondisinya seperti tidak normal,” ujar Ida, ibu angkat yg telah mengasuh Ft sejak dari bayi, Kamis (19/9/2024) sore.
Setelah sekitar 1 (Satu) bulan di rumah, Ketua DPW LSM Inakor Provinsi Riau, Unandra didampingi pengurus DPD LSM Inakor Kabupaten Rohil, bersama wartawan media online mendatangi kediaman Ibu Ida setelah sebelumnya mendapat telepon seluler dari tetangga Ibu Ida yang menceritakan kejadian yang menimpa Ft.
Pihak keluarga dan tetangga mengatakan FT sering hendak lari, dan sering menyebut mess. Ft juga sebelumnya dilihat tetangga pernah masuk ke kubangan air sedalam leher orang dewasa, yang berada di depan rumah orangtua angkat Ft. “Ft sudah lebih dari 24 jam tidak tidur, tidak mau makan, dan berusaha kabur dari rumah dengan menyebut mess, ujar Lase, ay<span;>ah angkat Ft.
Tim yang datang ke rumah Ida, ternyata sudah ada tetangga mereka lainnya, yang ikut menceritkan hal yang terjadi. Namun yang membuat miris, Ft dirantai kakinya dengan besi. “Kami terpaksa merantai kakinya karena Ft sering berusaha untuk kabur dengan menyebut mess,” pungkas Lase.
Meskipun terlihat tidak normal, Tim melakukan upaya dengan merayu Ft untuk mau diwawancara.Teryata Ft mau diajak komunikasi dan menjawab pertanyaan.
<span;>Ketika ditanya apakah selama di Mess, punya kenalan dekat atau pacar, lalu Ft menjawab ada. Tim kemudian bertanya lagi siapa nama cowok tersebut, lalu di jawab Ah. Lalu ditanya lagi apakah pernah di bawa ke luar, misalkan ke hotel, Ft menjawa ia, hotel MG lebih dari 2 kali. Lalu pertanyaan berikitnya, apakah pernah di siksa, Ft menjawab ia, seperti benda tumpul.
Dari hasil tanya jawab, Ketua LSM DPW Inakor Riau berharap agar pihak pemerintah melalui Dinas Sosial untuk memperhatikan kondisi Ft, yang diduga mengalami depresi atau trauma. “Dalam waktu dekat kami dari LSM Inakor akan mendampingi keluarga Ft untuk membuat laporan ke Polsek Bangko dan ke Dinas Sosial Kabupaten Rohil untuk memberitahukan kondisi Ft, agar Dinas Sosial melihat langsung apa terjadi menimpa Ft, dan bisa mengambil tindakan seperti membawa Ft misalkan ke psikiater,” ungkap Unandra. (Tim)